Proyek yang diberi nama ALMA ((Atacama Large Millimeter/Submillimeter Array) diresmikan pada Rabu (13/03). Letaknya di ketinggian 5.000 meter di kawasan yang sangat gersang dan hampir tanpa kelembaban.
ALMA dilengkapi dengan 66 teleskop radio berbentuk antena besar yang memiliki diameter tujuh hingga 12 meter.
"Ini merupakan tonggak karena menjadi proyek observatorium terbesar yang pernah terwujud di dunia," kata seorang astronom ALMA, Giani Marconi.
Proyek bersama
Proyek diharapkan menyediakan informasi yang tidak tersedia sebelumnya yang mungkin membantu para ilmuwan untuk memahami asal-usul alam semesta.
Para ilmuwan berharap meneliti gas dan debu yang membentuk bintang dan galaksi.
Giani Marconi mengatakan hal yang menjadikan ALMA spesial adalah di tempat tersebut hampir tidak ada uap.
"Hampir tidak ada uap sama sekali sehingga radiasi yang berasal dari objek angkasa, dari galaksi dan bintang, datang tanpa masalah, tidak diserap oleh atmosfir sendiri," tutur Marconi.
Pembangunan proyek memakan waktu lebih dari 10 tahun dan diperkirakan menekan biaya sebasar US$1,3 miliar.
Proyek didanai oleh Cile, Amerika Serikat, Eropa, Kanada dan Jepang.
(BBC)