Sebuah penelitian mengungkapkan, tersenyum tidak selalu menandakan seseorang sedang bahagia atau mengalami kejadian menyenangkan. Terkadang, seseorang tersenyum untuk menutupi sesuatu.
Berikut beberapa kondisi yang menyebabkan seeorang harus tersenyum, bahkan ketika Anda tidak ingin tersenyum sekalipun:
1. Mengalami stres
Tersenyum adalah salah satu cara untuk mengurangi penderitaan yang disebabkan oleh situasi yang menjengkelkan. Ketika hati Anda sedang tidak ingin "tersenyum", sebuah senyuman palsu mampu menurunkan denyut jantung. Dengan kata lain, tersenyum selama stres dapat membantu tubuh mengurangi respon akibat stres, terlepas dari seberapa Anda nantinya merasakan kebahagiaan.
2. Merasa tidak menarik
Peningkatan daya tarik tidak dapat menjelaskan kesenjangan kebahagiaan. Namun, sebuah penelitian di Wales menjelaskan bahwa perempuan yang menggunakan Botox lebih bahagia karena mengalami penurunan kegelisahan dan depresi daripada perempuan yang tidak menyuntikkan Botox.
3. Melakukan kesalahan ringan
Suami atau pasangan Anda tertangkap basah membeli sepasang sepatu dari rekening bersama tanpa membahasnya terlebih dahulu? Pasti reaksi yang Anda lakukan adalah tersenyum. Hal itu bisa terjadi karena target dianggap lebih dapat dipercaya dan cenderung melakukan kesalahan ringan.
4. Menyembunyikan sesuatu yang Anda pikirkan
Seringkali Anda menggunakan senyuman palsu untuk menyembunyikan apa yang sedang Anda pikirkan. Tapi, tidak mudah melakukannya. Agar senyuman Anda dapat dipercaya, usahakan senyuman tersebut menyebar di seluruh wajah dan buat mata anda sedikit berbinar.
5. Membuat orang lain mempercayai Anda
Salah satu sinyal yang dapat membuat kita dapat dipercaya orang lain adalah tersenyum. Sebuah senyuman dapat mengirim pesan bahwa orang lain bisa percaya dan bekerja sama dengan kita. Orang yang tersenyum dinilai lebih tinggi kemurahan hatinya, dan ketika orang berbagi satu sama lain mereka cenderung menampilkan senyum yang tulus.